Panduan Perawatan Anak Sapi Sejak Lahir hingga Siap Lepas Susu

Panduan Perawatan Anak Sapi Sejak Lahir hingga Siap Lepas Susu – Perawatan anak sapi sejak lahir merupakan tahap paling penting dalam menentukan kualitas kesehatan dan produktivitasnya di masa depan. Anak sapi yang baru lahir masih sangat rentan terhadap penyakit, perubahan lingkungan, dan kekurangan gizi. Oleh karena itu, peternak harus memperhatikan detail-detail kecil agar pertumbuhan berjalan optimal.

Langkah pertama setelah kelahiran adalah memastikan anak sapi bernafas dengan baik. Jika saluran pernapasan tersumbat lendir, bersihkan menggunakan kain bersih atau sedotan khusus. Beberapa peternak juga mengangkat anak sapi dengan posisi kepala menurun sebentar agar lendir keluar.

Setelah itu, tubuh anak sapi perlu dikeringkan, baik secara alami dengan jilatan induknya atau menggunakan kain kering dan bersih. Proses ini bukan hanya menjaga suhu tubuh, tetapi juga merangsang sirkulasi darah. Penting untuk memastikan anak sapi tidak kedinginan, karena hipotermia bisa menyebabkan kematian pada 24 jam pertama.

Langkah berikutnya adalah memberikan kolostrum, yaitu susu pertama dari induk sapi. Kolostrum mengandung antibodi penting yang berfungsi sebagai sistem kekebalan pasif bagi anak sapi. Idealnya, anak sapi harus menerima kolostrum dalam 2 jam pertama setelah lahir, dengan jumlah sekitar 10% dari bobot tubuhnya dalam 24 jam. Kualitas kolostrum yang baik sangat berpengaruh terhadap ketahanan tubuh anak sapi dalam melawan infeksi.

Selain pemberian kolostrum, kebersihan lingkungan juga sangat penting. Kandang harus kering, hangat, dan bebas dari kotoran yang bisa menjadi sumber bakteri. Alas kandang berupa jerami atau sekam padi yang diganti secara rutin bisa membantu menjaga kebersihan serta kenyamanan anak sapi.

Pemberian identitas pada anak sapi, seperti penandaan telinga (ear tag), juga dapat dilakukan sejak dini untuk memudahkan pencatatan data, meliputi tanggal lahir, induk, dan catatan kesehatan.

Dengan penanganan awal yang tepat, anak sapi memiliki peluang lebih besar untuk bertumbuh sehat dan produktif di masa mendatang.

Tahapan Perawatan hingga Anak Sapi Siap Lepas Susu

Setelah melalui masa kritis awal, fokus perawatan bergeser pada pemberian nutrisi, kesehatan, dan manajemen lingkungan hingga anak sapi siap disapih atau lepas susu. Masa ini biasanya berlangsung antara umur 2 hingga 4 bulan, tergantung pada kondisi kesehatan, pertumbuhan, dan sistem pemeliharaan yang digunakan.

1. Pemberian Susu dan Pakan Pendamping

Pada minggu-minggu awal, susu masih menjadi sumber utama nutrisi anak sapi. Setelah kolostrum, pemberian susu bisa dilanjutkan dengan susu induk atau susu pengganti (milk replacer) yang diformulasikan khusus. Jumlahnya umumnya sekitar 8–10% dari bobot tubuh per hari, dibagi menjadi 2–3 kali pemberian.

Sejak usia 1 minggu, anak sapi sebaiknya mulai diperkenalkan dengan pakan pendamping berupa calf starter, yaitu pakan konsentrat dengan kandungan protein tinggi (18–20%). Tujuannya adalah merangsang perkembangan rumen (perut besar sapi) agar bisa berfungsi optimal lebih cepat.

Rumput kering berkualitas baik juga bisa diperkenalkan secara bertahap pada usia 2–3 minggu untuk membantu perkembangan sistem pencernaan. Air bersih harus selalu tersedia karena anak sapi membutuhkan cairan tambahan di luar susu untuk mendukung metabolisme.

2. Vaksinasi dan Pencegahan Penyakit

Sistem imun anak sapi masih dalam tahap perkembangan sehingga rentan terhadap penyakit seperti diare (scours), pneumonia, dan cacingan. Oleh karena itu, program vaksinasi dan pemberian vitamin sangat disarankan sesuai dengan rekomendasi dokter hewan setempat.

Selain vaksin, pencegahan penyakit bisa dilakukan dengan menjaga kebersihan peralatan minum, pakan, serta kandang. Anak sapi juga sebaiknya dipelihara secara individual atau kelompok kecil agar risiko penularan penyakit lebih rendah.

3. Manajemen Lingkungan dan Kesejahteraan

Kandang anak sapi harus memenuhi standar kenyamanan: kering, berventilasi baik, tidak lembab, dan bebas dari angin langsung. Suhu ideal berkisar antara 10–20 derajat Celsius. Jika cuaca dingin, gunakan alas tebal atau selimut khusus untuk menjaga suhu tubuh anak sapi.

Stres lingkungan seperti kebisingan, perubahan suhu ekstrem, atau kepadatan kandang bisa menurunkan nafsu makan dan imunitas anak sapi. Oleh karena itu, peternak harus rutin memantau kondisi harian untuk mendeteksi tanda-tanda gangguan kesehatan lebih awal, seperti penurunan nafsu minum, diare, atau batuk.

4. Proses Penyapihan (Weaning)

Penyapihan dilakukan ketika anak sapi sudah mampu mengonsumsi pakan padat dalam jumlah cukup. Biasanya, anak sapi bisa disapih pada usia 8–12 minggu, setelah mengonsumsi minimal 1 kg calf starter per hari selama beberapa hari berturut-turut.

Proses penyapihan sebaiknya dilakukan secara bertahap, bukan mendadak. Misalnya, mengurangi frekuensi pemberian susu dari dua kali menjadi sekali sehari, hingga akhirnya dihentikan sama sekali. Cara ini membantu mengurangi stres dan memastikan anak sapi tetap tumbuh stabil tanpa gangguan kesehatan.

Setelah disapih, anak sapi masuk ke fase pertumbuhan muda yang memerlukan manajemen berbeda, dengan fokus pada peningkatan bobot badan dan kesehatan jangka panjang.

Kesimpulan

Perawatan anak sapi sejak lahir hingga siap lepas susu adalah tahap krusial yang menentukan masa depan produktivitas sapi, baik sebagai indukan maupun sebagai penghasil daging. Penanganan awal seperti pemberian kolostrum tepat waktu, menjaga kebersihan kandang, dan pemantauan kesehatan harian menjadi dasar utama dalam menjamin kelangsungan hidup anak sapi.

Selanjutnya, tahapan pemberian susu, pakan pendamping, vaksinasi, hingga manajemen penyapihan perlu dijalankan dengan disiplin. Anak sapi yang mendapatkan perawatan optimal sejak dini akan tumbuh sehat, kuat, dan memiliki performa produksi yang maksimal.

Dengan panduan perawatan yang tepat, peternak tidak hanya mampu mengurangi angka kematian anak sapi, tetapi juga meningkatkan efisiensi usaha peternakan secara keseluruhan.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top