
Memaksimalkan Hasil Susu Kambing Perah: Teknik Pemerahan – Susu kambing semakin populer sebagai alternatif susu sapi karena kandungan nutrisinya yang tinggi, lebih mudah dicerna, dan dikenal memiliki manfaat bagi kesehatan. Tidak heran, banyak peternak kecil hingga skala industri mulai melirik usaha kambing perah sebagai peluang ekonomi menjanjikan. Namun, kunci keberhasilan dalam beternak kambing perah tidak hanya terletak pada kualitas pakan atau kondisi kandang. Teknik pemerahan yang tepat memainkan peran besar dalam menentukan jumlah dan kualitas susu yang dihasilkan. Tanpa teknik yang benar, produksi susu bisa menurun, kambing mudah stres, dan risiko mastitis meningkat.
Artikel ini mengulas secara komprehensif berbagai teknik pemerahan yang terbukti meningkatkan hasil susu kambing, mulai dari persiapan, metode manual maupun mesin, hingga perawatan pascapemerahan.
Persiapan Sebelum Pemerahan: Menciptakan Rutinitas yang Nyaman dan Higienis
Sebelum memerah kambing, peternak perlu memahami bahwa kambing adalah hewan yang peka terhadap lingkungan. Faktor kecil seperti suara keras, perubahan jadwal, atau perlakuan kasar bisa menghambat keluarnya hormon oksitosin—hormon penting yang membantu produksi susu. Karena itu, tahap persiapan sebelum pemerahan sangat penting dilakukan dengan konsisten.
1. Menetapkan Jadwal yang Teratur
Kambing perah idealnya diperah dua kali sehari: pagi dan sore. Konsistensi waktu membantu kambing merasa aman dan membuat jumlah susu stabil. Kambing yang diperah pada jam berbeda tiap hari sering menunjukkan penurunan jumlah susu atau perubahan mood.
2. Membersihkan Kandang dan Area Pemerahan
Lingkungan yang bersih mencegah kontaminasi bakteri pada susu. Lantai area pemerahan sebaiknya tidak licin, bebas kotoran, dan memiliki pencahayaan yang cukup. Kambing juga lebih tenang berada di tempat yang terang dan tidak berbau menyengat.
3. Membersihkan Ambing Sebelum Pemerahan
Ambing yang kotor dapat menyebabkan susu terkontaminasi dan menyebabkan mastitis. Gunakan air hangat dan kain bersih untuk mengelap ambing. Teknik pra-dipping (merendam puting dengan larutan antiseptik) juga terbukti efektif menurunkan risiko infeksi.
4. Pemberian Pakan saat Pemerahan
Memberi sedikit pakan konsentrat atau hijauan selama pemerahan dapat membantu kambing tetap tenang. Kebiasaan ini menciptakan komunikasi positif antara kambing dan aktivitas pemerahan.
Teknik Pemerahan: Manual vs Mesin dan Cara Melakukannya dengan Benar
Setelah persiapan selesai, tahap teknik pemerahan menjadi fokus utama. Ada dua metode pemerahan yang umum digunakan: manual (tangan) dan bermesin. Keduanya bisa efektif jika dilakukan dengan teknik yang tepat.
1. Pemerahan Manual
Pemerahan manual banyak digunakan oleh peternak skala kecil karena lebih ekonomis dan bisa dilakukan di mana saja. Namun, tekniknya harus benar agar tidak menyakiti kambing atau merusak jaringan ambing.
Langkah-langkah Pemerahan Manual yang Tepat
- Pegang puting dengan benar, bukan ditarik. Gunakan ibu jari dan telunjuk untuk menjepit bagian atas puting.
- Tekan perlahan ke bawah menggunakan jari-jari lainnya untuk mendorong susu keluar. Hindari memutar atau menarik puting karena dapat menyebabkan luka.
- Mulai dari puting kanan depan, lalu kiri depan, kemudian puting belakang jika kambing memiliki empat puting. Beberapa kambing hanya memiliki dua puting aktif.
- Pemerahan harus dilakukan dengan ritme yang stabil agar kambing merasa nyaman.
Kesalahan yang sering terjadi adalah menarik puting terlalu keras atau melakukan pemerahan terlalu cepat sehingga membuat kambing stres. Kambing yang nyaman akan menghasilkan lebih banyak susu dan lebih mudah diperah pada sesi berikutnya.
2. Pemerahan Menggunakan Mesin (Milking Machine)
Untuk peternakan skala menengah hingga besar, mesin pemerahan menjadi pilihan yang lebih efisien. Mesin dapat memerah dengan stabil dan cepat, sekaligus mengurangi risiko kontak tangan yang bisa menyebabkan kontaminasi.
Keunggulan Mesin Pemerahan
- Hasil susu lebih banyak karena ritme isapan konsisten.
- Ambing lebih sedikit terpapar bakteri.
- Mengurangi tenaga kerja dan waktu pemerahan hingga 50%.
Cara Penggunaan Mesin yang Benar
- Pastikan mesin dalam kondisi bersih dan telah disterilkan.
- Periksa tekanan vakum agar tidak terlalu kuat.
- Letakkan cup pada puting secara lembut, pastikan terpasang rapat.
- Biarkan mesin bekerja hingga susu berhenti mengalir.
- Setelah selesai, lepas perlahan cup dan lakukan post-dipping.
Penggunaan mesin yang salah—misalnya tekanan terlalu tinggi atau cup tidak steril—dapat menyebabkan mastitis. Karena itu, pelatihan rutin bagi pekerja sangat dianjurkan.
3. Teknik Menghabiskan Susu
Setelah proses pemerahan utama selesai, sangat penting memastikan bahwa susu benar-benar habis dari ambing. Sisa susu yang tertinggal dapat memicu infeksi dan menurunkan produksi pada pemerahan berikutnya. Gunakan tangan untuk memeriksa puting dan tekan sedikit untuk memastikan tidak ada sisa.
4. Tanda Kambing yang Siap Diperah
Kambing yang siap untuk diperah biasanya menunjukkan tanda-tanda berikut:
- Ambing terasa penuh dan hangat.
- Puting terlihat membesar.
- Kambing tampak gelisah atau sering berjalan di kandang.
Sebaliknya, kambing yang tidak siap atau sedang stres umumnya akan menolak saat diperah. Karena itu, pemahaman perilaku sangat membantu dalam memaksimalkan hasil susu.
Perawatan Pascapemerahan: Menjaga Kesehatan Kambing dan Kualitas Susu
Tahap berikutnya adalah merawat ambing dan puting setelah pemerahan. Tahap ini sering diremehkan, padahal penting untuk jangka panjang.
1. Teknik Post-Dipping dengan Antiseptik
Merendam puting dalam larutan antiseptik setelah pemerahan membantu menutup pori-pori dan mencegah bakteri masuk. Puting kambing masih terbuka sekitar 20–30 menit setelah diperah, sehingga sangat rentan infeksi.
2. Memastikan Kambing Tetap Tenang
Setelah diperah, berikan waktu pada kambing untuk makan atau istirahat. Jangan langsung digiring ke kandang basah atau berlumpur karena dapat membuat puting kotor.
3. Pemeriksaan Ambing Secara Rutin
- Apakah ada pembengkakan?
- Apakah puting tampak memerah?
- Apakah kambing menunjukkan rasa sakit?
Tanda-tanda tersebut dapat menunjukkan mastitis dan harus segera ditangani.
4. Konsistensi Perawatan
Ketika kambing merasa dirawat dengan baik, mereka akan lebih tenang dan mudah diperah. Konsistensi adalah kunci keberhasilan dalam manajemen pemerahan.
Kesimpulan
Memaksimalkan hasil susu kambing perah bukan hanya soal pakan atau breed kambing, tetapi sangat bergantung pada teknik pemerahan yang tepat, higienis, dan konsisten. Persiapan yang baik, metode pemerahan yang benar—baik manual maupun menggunakan mesin—dan perawatan pascapemerahan memastikan kambing tetap sehat, nyaman, dan produktif. Pemerahan yang dilakukan dengan ritme lembut dan suasana tenang akan meningkatkan produksi susu secara signifikan, sekaligus menjaga kualitas susu tetap tinggi. Dengan menerapkan langkah-langkah ini, peternak dapat menikmati hasil produksi yang optimal serta menjaga kesehatan kambing dalam jangka panjang.